Zimbabwe Adalah negara bagian Afrika Selatan, karena perekonomian Zimbabwe terus mengalami kemorosotan selama beberapa waktu ini. Inflasi negeri ini terus meningkat hingga 2,2 juta persen,yang menjadi inflasi tertinggi di dunia.
Akibat inflasi yang tinggi tersebut, bank sentral Zimbabwe sudah mengeluarkan 4 versi mata uang sampai sekarang.
Terakhir kali bank sentral Zimbabwe mengeluarkan pecahan $ 100,000,000,000,000 (100 triliun dolar) yang menjadi uang dengan nominal terbesar didunia.
Kemudian digantikan dengan dolar versi ke-4 dimana setiap $ 100,000,000,000 (100 Miliar dolar) uang lama digantikan menjadi $1 uang baru (Mata uang indonesia kurang lebih 9500 IDR).
Nilai mata uang negeri itu
terdepresiasi sekitar 84 persen sejak Bank Sentral Zimbabwe mengambangkan kurs
mata uang setelah bertahun-tahun mematok kurs. Menurut pengamat, melorotnya
nilai mata uang dolar Zimbabwe dipicu oleh inflasi serta permintaan uang tunai
yang luar biasa banyak.
Kapasitas produksi Zimbabwe yang banyak bergantung pada sektor pertanian, menurun tajam akibat krisis pertanahan. Presiden Robert Mugabe mengeluarkan kebijakan menyita lahan milik warga kulit putih untuk diberikan kepada warga pribumi.
Harga barang-barang kebutuhan pokok melambung tinggi sejak terjadi gejolak politik pascapemilu 29 Maret. Nhiwatiwa mengatakan, pembebasan sistem valuta asing yang tidak didukung dengan produksi mengakibatkan harga-harga meroket. Hal itu ditambah ketidakpastian politik akibat krisis pemilu.
Roti tawar yang dulu seharga 15 juta dolar Zimbabwe kini melonjak menjadi 600 juta dolar Zimbabwe. Satu liter minyak goreng harganya 2,5 juta dolar. Pada Februari lalu, inflasi di negeri itu mencapai 165.000 persen atau tertinggi di dunia. Angka inflasi makin menggila menjadi 1,8 juta persen pada Mei lalu.
Dengan ekonomi yang terus memburuk sekarang bank sentral Zimbabwe memutuskan untuk membolehkan rakyatnya menggunakan mata uang dolar Amerika sebagai mata uang mereka untuk menstabilkan kembali ekonomi Zimbabwe
Kapasitas produksi Zimbabwe yang banyak bergantung pada sektor pertanian, menurun tajam akibat krisis pertanahan. Presiden Robert Mugabe mengeluarkan kebijakan menyita lahan milik warga kulit putih untuk diberikan kepada warga pribumi.
Harga barang-barang kebutuhan pokok melambung tinggi sejak terjadi gejolak politik pascapemilu 29 Maret. Nhiwatiwa mengatakan, pembebasan sistem valuta asing yang tidak didukung dengan produksi mengakibatkan harga-harga meroket. Hal itu ditambah ketidakpastian politik akibat krisis pemilu.
Roti tawar yang dulu seharga 15 juta dolar Zimbabwe kini melonjak menjadi 600 juta dolar Zimbabwe. Satu liter minyak goreng harganya 2,5 juta dolar. Pada Februari lalu, inflasi di negeri itu mencapai 165.000 persen atau tertinggi di dunia. Angka inflasi makin menggila menjadi 1,8 juta persen pada Mei lalu.
Dengan ekonomi yang terus memburuk sekarang bank sentral Zimbabwe memutuskan untuk membolehkan rakyatnya menggunakan mata uang dolar Amerika sebagai mata uang mereka untuk menstabilkan kembali ekonomi Zimbabwe
sumber : Sumatra Cyber ~
0 comments:
Post a Comment