Berikut ini adalah 10 blunder terburuk yang pernah dilakukan oleh wasit dalam sejarah sepakbola. (ftbp/emh)
10. Watford vs Reading - 'Gol Hantu'
Ketika Watford menjamu Reading di sebuah laga Championship tahun 2008, gol bunuh diri John Eustace di awal pertandingan membuat Reading memimpin sementara. Namun ketika dilihat melalui replay, bola ternyata tak pernah menyentuh garis gawang, apalagi melewatinya. Meski demikian, hakim garis Nigel Bannister mengangkat bendera yang langsung diartikan oleh wasit yang memimpin pertandingan, Stuart Attwell, sebagai tendangan gawang.
Gol hantu inipun mengejutkan banyak pihak. Bahkan gelandang Reading, Stephen Hunt yang diuntungkan oleh wasit pun menganggap gol itu benar-benar keputusan yang aneh.
"Itu mungkin keputusan terburuk yang pernah saya saksikan di sepakbola," ujarnya seperti dikutip Guardian.
Sedangkan Eustace menganggap itu keputusan yang memalukan. "Itu menggelikan," ungkapnya.
9. Rivaldo vs Turki
Bintang Brasil saat itu, Rivaldo, mungkin menjadi pemain yang paling dibenci pada Piala Dunia 2002. Ia melakukan akting yang sangat buruk.
Bek Turki, Hakan Unsal, bermaksud memberikan bola kepada Rivaldo dengan cara disepak. Namun Rivaldo meresponinya dengan cara berlebihan. Anehnya, wasit Yung Joo Kim yang berada tidak jauh dari posisi kejadian, termakan oleh akting Rivaldo tersebut hingga mengeluarkan kartu kuning kedua untuk Unsal.
Rivaldo pun didenda sebesar 5.180 pound karena terbukti melakukan bentuk kecurangan. Tapi mantan bintang Barcelona itu membela dirinya dengan mengatakan bahwa berpura-pura merupakan taktik untuk memenangkan pertandingan.
8. Pedro Mendes vs Manchester United
Sebuah gol yang tak akan pernah dilupakan oleh pendukung Spurs sampai saat ini. Insiden kontroversial ini terjadi saat Tottenham bertandang ke Manchester United di sebuah laga Premier League tahun 2005.
Tendangan Pedro Mendes dari tengah lapangan yang gagal ditangkap sempurna oleh kiper MU, Roy Carroll, meluncur ke dalam gawang. Meski dari tayangan ulang terlihat bola telah melewati garis gawang, wasit Mark Clattenburg tak menilai hal tersebut sebagai sebuah gol. Karena kejadian ini, Tottenham gagal meraih kemenangan pertama mereka di Old Trafford sejak 1989.
7. Wasit Mencetak Gol di Turki
Momen aneh ini terjadi di sebuah pertandingan di Turki antara klub Ankaragucu vs Besiktas. Kemelut hasil sebuah tendangan pojok tiba-tiba mengakibatkan si kulit bundar mengenai kepala wasit dan terpental ke gawang Besiktas. Tentu saja hal ini membuat para pemain Besiktas marah. Parahnya, gol tersebut tetap dinyatakan sah.
6. Chelsea vs Barcelona - Kasus Wasit Ovrebo
Reaksi keras Didier Drogba terhadap wasit asal Norwegia, Tom Henning Ovrebo, di semifinal Liga Champions 2009 melawan Barcelona masih melekat dalam ingatan banyak orang.
Selama pertandingan, Ovrebo menolak klaim penalti beruntun Chelsea. Kala itu dua kali pemain Barcelona menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti, ia tidak meniup peluit. Dua kali pula Drogba dijatuhkan di kotak penalti, ia juga tak meniup peluit. Harapan Chelsea yang saat itu bakal melenggang ke babak final pun musnah saat Iniesta mencetak gol penyama di injury time.
Ovrebo sendiri mengaku sampai kini masih mendapat kiriman email bernada kasar dari para fans.
Momen aneh ini terjadi di sebuah pertandingan di Turki antara klub Ankaragucu vs Besiktas. Kemelut hasil sebuah tendangan pojok tiba-tiba mengakibatkan si kulit bundar mengenai kepala wasit dan terpental ke gawang Besiktas. Tentu saja hal ini membuat para pemain Besiktas marah. Parahnya, gol tersebut tetap dinyatakan sah.
6. Chelsea vs Barcelona - Kasus Wasit Ovrebo
Reaksi keras Didier Drogba terhadap wasit asal Norwegia, Tom Henning Ovrebo, di semifinal Liga Champions 2009 melawan Barcelona masih melekat dalam ingatan banyak orang.
Selama pertandingan, Ovrebo menolak klaim penalti beruntun Chelsea. Kala itu dua kali pemain Barcelona menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti, ia tidak meniup peluit. Dua kali pula Drogba dijatuhkan di kotak penalti, ia juga tak meniup peluit. Harapan Chelsea yang saat itu bakal melenggang ke babak final pun musnah saat Iniesta mencetak gol penyama di injury time.
Ovrebo sendiri mengaku sampai kini masih mendapat kiriman email bernada kasar dari para fans.
5. Frank Lampard vs Jerman
Di babak 16 besar Piala Dunia 2010, dua musuh lama, Jerman dan Inggris bertemu. Inggris yang kurang meyakinkan di fase grup dianggap kurang beruntung harus langsung bertemu Jerman yang dimotori oleh pemain-pemain mudanya dan bermain sangat atraktif. Benar saja, Inggris harus menyerah kalah 4 - 1 dari Jerman. Namun di balik kemenangan itu, ada satu kejadian yang mungkin tak akan pernah dilupakan oleh publik Inggris.
Sepakan keras Frank Lampard di menit ke 38 membentur mistar gawang dan bola memantul ke dalam. Si Kulit Bundar sudah sepenuhnya melewati garis gawang sebelum memantul kembali keluar. Namun, wasit tidak mengesahkannya menjadi gol. Andaikan gol tersebut sah, maka kedudukan saat itu adalah 2-2 dan bukan tidak mungkin hasil akhir akan berbeda.
Di babak 16 besar Piala Dunia 2010, dua musuh lama, Jerman dan Inggris bertemu. Inggris yang kurang meyakinkan di fase grup dianggap kurang beruntung harus langsung bertemu Jerman yang dimotori oleh pemain-pemain mudanya dan bermain sangat atraktif. Benar saja, Inggris harus menyerah kalah 4 - 1 dari Jerman. Namun di balik kemenangan itu, ada satu kejadian yang mungkin tak akan pernah dilupakan oleh publik Inggris.
Sepakan keras Frank Lampard di menit ke 38 membentur mistar gawang dan bola memantul ke dalam. Si Kulit Bundar sudah sepenuhnya melewati garis gawang sebelum memantul kembali keluar. Namun, wasit tidak mengesahkannya menjadi gol. Andaikan gol tersebut sah, maka kedudukan saat itu adalah 2-2 dan bukan tidak mungkin hasil akhir akan berbeda.
4. Graham Poll Mengkartu Josip Simunic Tiga Kali
Kasus yang satu ini sangat langka. Blunder yang dilakukan oleh wasit Graham Poll membuat pemberian kartu merah pada pemain Kroasia, Josip Simunic, menjadi sangat terkenal.
Ketika melawan Autralia pada Piala Dunia 2006 silam, Poll memberikan tiga kartu kuning pada Simunic! Kartu pertama diberikan pada menit ke-61, yang kedua pada menit ke-89, dan yang terakhir pada menit ke-93. Seharusnya, Poll memberikan kartu merah pada kartu kuning kedua. Setelah diselidiki, ternyata wasit asal Inggris itu salah mencatat nama pemain dalam memberikan kartu kuning.
Kasus yang satu ini sangat langka. Blunder yang dilakukan oleh wasit Graham Poll membuat pemberian kartu merah pada pemain Kroasia, Josip Simunic, menjadi sangat terkenal.
Ketika melawan Autralia pada Piala Dunia 2006 silam, Poll memberikan tiga kartu kuning pada Simunic! Kartu pertama diberikan pada menit ke-61, yang kedua pada menit ke-89, dan yang terakhir pada menit ke-93. Seharusnya, Poll memberikan kartu merah pada kartu kuning kedua. Setelah diselidiki, ternyata wasit asal Inggris itu salah mencatat nama pemain dalam memberikan kartu kuning.
3. Geoff Hurst vs Jerman Barat
Keputusan wasit asal Swiss, Gottfried Dienst, di final Piala Dunia 1966 ini benar-benar buruk.
Kala pertandingan memasuki perpanjangan waktu dengan skor seri 2-2, striker Inggris Geoff Hurst melakukan tembakan keras ke gawang Jerman Barat. Bola mengenai tiang lalu memantul di atas garis gawang. Tapi asisten wasit Tofik Bakramov berpandangan bola sudah melewati garis.
Gol itu pun disahkan Dienst walau mendapat protes dari para pemain Jerman Barat. Akhirnya Inggris memenangi pertandingan dengan skor 4-2. Hurst mencetak hattrick dan Three Lions menjadi juara dunia untuk pertama kalinya.
Sejak itu kontroversi muncul seputar gol ketiga Inggris itu. Namun hasil replay televisi memperlihatkan bahwa bola ternyata belum melewati garis gawang.
Keputusan wasit asal Swiss, Gottfried Dienst, di final Piala Dunia 1966 ini benar-benar buruk.
Kala pertandingan memasuki perpanjangan waktu dengan skor seri 2-2, striker Inggris Geoff Hurst melakukan tembakan keras ke gawang Jerman Barat. Bola mengenai tiang lalu memantul di atas garis gawang. Tapi asisten wasit Tofik Bakramov berpandangan bola sudah melewati garis.
Gol itu pun disahkan Dienst walau mendapat protes dari para pemain Jerman Barat. Akhirnya Inggris memenangi pertandingan dengan skor 4-2. Hurst mencetak hattrick dan Three Lions menjadi juara dunia untuk pertama kalinya.
Sejak itu kontroversi muncul seputar gol ketiga Inggris itu. Namun hasil replay televisi memperlihatkan bahwa bola ternyata belum melewati garis gawang.
2. Diego Maradona vs Inggris - 'Tangan Tuhan'
Ini mungkin salah satu keputusan wasit yang paling menyakitkan. Tak ada yang bisa menyangkal bahwa Maradona adalah pemain fantastis, dan Argentina mungkin tetap memenangkan perempat final Piala Dunia 1986 meski tanpa gol tersebut.
Di awal babak kedua, Maradona berlari merangsek pertahanan Inggris untuk menyongsong umpan bola lambung. Bola berada di udara dan kiper Inggris, Peter Shilton, maju hendak meraih bola. Secara tak terduga, Maradona malah mengalahkan Shilton lalu menyundul bola sampai masuk gawang.
Setidaknya wasit Ali Bin Nasser melihat apa yang terjadi. Shilton dan beberapa pemain Inggris memprotes karena Maradona menggunakan tangannya. Tapi wasit asal Tunisia itu tetap mengesahkan gol tersebut. Padahal dalam rekaman replay terlihat bahwa Maradona memang benar menggunakan tangannya.
Saat diwawancarai, El Diego berujar bahwa gol tercipta, setengah berkat sundulan kepalanya, setengah lagi berkat tangan Tuhan.
1. Thierry Henry vs Republik Irlandia
Mimpi Republik Irlandia untuk berlaga di Piala Dunia 2010 harus terkubur akibat blunder serius yang dilakukan wasit Martin Hansson.
Irlandia yang kalah 0-1 dari Perancis pada leg pertama, mampu menyamakan agregat 1-1 saat bertandang. Namun ketika memasuki menit ke-102, kontroversi terjadi.
Tendangan bebas Florent Malouda mengarah tepat ke Thierry Henry. Kapten Perancis itu dengan jelas mengontrol bola menggunakan tangannya dua kali sebelum akhirnya melepaskan umpan kepada William Gallas yang berada di depan gawang. Gol pun tercipta untuk Les Bleus.
Tak ayal, pemain Irlandia geram dengan gol tersebut. Mereka protes dengan keputusan wasit yang mengesahkan gol yang berawal dari sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh Henry. Setelah pertandingan itu, eks pemain Arsenal itu juga mengakui bahwa dirinya memang mengontrol bola menggunakan tangan.
Pihak Irlandia sendiri sempat mengajukan tanding ulang ke FIFA, tapi permintaan mereka ternyata ditolak mentah-mentah. Akhirnya sejak kejadian itu, Henry menjadi musuh bagi masyarakat Irlandia yang merasa harapan mereka dirampas olehnya.
Mimpi Republik Irlandia untuk berlaga di Piala Dunia 2010 harus terkubur akibat blunder serius yang dilakukan wasit Martin Hansson.
Irlandia yang kalah 0-1 dari Perancis pada leg pertama, mampu menyamakan agregat 1-1 saat bertandang. Namun ketika memasuki menit ke-102, kontroversi terjadi.
Tendangan bebas Florent Malouda mengarah tepat ke Thierry Henry. Kapten Perancis itu dengan jelas mengontrol bola menggunakan tangannya dua kali sebelum akhirnya melepaskan umpan kepada William Gallas yang berada di depan gawang. Gol pun tercipta untuk Les Bleus.
Tak ayal, pemain Irlandia geram dengan gol tersebut. Mereka protes dengan keputusan wasit yang mengesahkan gol yang berawal dari sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh Henry. Setelah pertandingan itu, eks pemain Arsenal itu juga mengakui bahwa dirinya memang mengontrol bola menggunakan tangan.
Pihak Irlandia sendiri sempat mengajukan tanding ulang ke FIFA, tapi permintaan mereka ternyata ditolak mentah-mentah. Akhirnya sejak kejadian itu, Henry menjadi musuh bagi masyarakat Irlandia yang merasa harapan mereka dirampas olehnya.
0 comments:
Post a Comment