memproklamasikan kemerdekaan
RI de facto pada 17 Agustus 1945,
tetapi perlu diingat bahwa untuk
berdiri (de jure) sebagai negara
yang berdaulat, Indonesia
membutuhkan pengakuan dari
bangsa-bangsa lain.
Pada poin ini
kita tertolong dengan adanya
pengakuan dari tokoh tokoh Timur
Tengah, sehingga Negara
Indonesia bisa berdaulat.
Pasalnya, adalah Palestina
merupakan salah satu negara yang
'membanting-tulang' demi
mewujudkan kemerdekaan
Indonesia dari belenggu
penjajahan imperium Belanda,
Portugis dan Jepang.
Gong dukungan untuk
kemerdekaan Indonesia ini dimulai
dari Palestina dan Mesir, seperti
dikutip dari buku “Diplomasi
Revolusi Indonesia di Luar Negeri”
yang ditulis oleh Ketua Panitia
Pusat Perkumpulan Kemerdekaan
Indonesia , M. Zein Hassan Lc.
Di jalan-jalan terjadi demonstrasi-
demonstrasi dukungan kepada
Indonesia oleh masyarakat Timur
Tengah. Ketika terjadi serangan
Inggris atas Surabaya 10
November 1945 yang
menewaskan ribuan penduduk
Surabaya , demonstrasi anti
Belanda-Inggris merebak di Timur-
Tengah khususnya Mesir. Sholat
ghaib dilakukan oleh masyarakat
di lapangan-lapangan dan masjid-
masjid di Timur Tengah untuk para
syuhada yang gugur dlm
pertempuran yang sangat dahsyat
itu.
Yang mencolok dari gerakan
massa internasional adalah ketika
momentum Pasca Agresi Militer
Belanda ke-1, 21 juli 1947, pada 9
Agustus. Saat kapal “Volendam”
milik Belanda pengangkut serdadu
dan senjata telah sampai di Port
Said.
Ribuan penduduk dan buruh
pelabuhan Mesir yang dimotori
gerakan ikhwanul muslimin,
berkumpul di pelabuhan itu.
Mereka menggunakan puluhan
motor-boat dengan bendera
merah-putih – tanda solidaritas-
berkeliaran di permukaan air guna
mengejar dan menghalau blokade
terhadap motor-motor- boat
perusahaan asing yang ingin
menyuplai air & makanan untuk
kapal “Volendam” milik Belanda
yang berupaya melewati Terusan
Suez, hingga kembali ke
pelabuhan.
Kemudian motor boat besar
pengangkut logistik untuk
“Volendam” bergerak dengan
dijaga oleh 20 orang polisi
bersenjata beserta Mr. Blackfield,
Konsul Honorer Belanda asal
Inggris, dan Direktur perusahaan
pengurus kapal Belanda di
pelabuhan. Namun hal itu tidak
menyurutkan perlawanan para
buruh Mesir..
Mengapa Indonesia harus
membantu Palestina ?
Sesuai dengan paragraph pertama
pembukaan UUD 1945. Palestina
sebagai sebuah negara terjajah
yang telah lama merasakan
penjajahan bangsa asing, umat
Islam perlu bergerak untuk
menghentikan pejajahan atas
Israel. Hubungan yang sudah
terjalin sudah sejak perang
kemerdekaan sangat aktif
mendorong kemerdekaan
Indonesia.
Peduli terhadap bangsa Palestina
adalah bentuk rasa terima kasih
kita sebagai bangsa yang telah
merdeka. Selain itu bagi umat islam
masjid Al-Aqsha adalah masjid suci,
sama dengan masjidil Haram di
Makkah dan Masjid Nabawi di
Palestina. Membelanya dan
mensucikannya dari pelecehan
serta penistaan zionis Israel adalah
kewajiban.
M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai
pelaku sejarah, menyatakan dalam
bukunya pada hal. 40, menjelaskan
tentang peranserta, opini dan
dukungan nyata Palestina
terhadap kemerdekaan Indonesia,
di saat negara-negara lain belum
berani untuk memutuskan sikap.
Dukungan Palestina ini diwakili
oleh Syekh Muhammad Amin Al-
Husaini -mufti besar Palestina-
secara terbuka mengenai
kemerdekaan Indonesia: pada 6
September 1944, Radio Berlin
berbahasa Arab menyiarkan
‘ucapan selamat’ mufti Besar
Palestina Amin Al-Husaini (beliau
melarikan diri ke Jerman pada
permulaan perang dunia ke dua)
kepada Alam Islami, bertepatan
‘pengakuan Jepang’ atas
kemerdekaan Indonesia.
Berita yang disiarkan radio
tersebut dua hari berturut-turut,
kami sebar-luaskan, bahkan harian
“Al-Ahram” yang terkenal telitinya
juga menyiarkan. Syekh
Muhammad Amin Al-Husaini dalam
kapasitasnya sebagai mufti
Palestina juga berkenan
menyambut kedatangan delegasi
“Panitia Pusat Kemerdekaan
Indonesia” dan memberi
dukungan penuh. Peristiwa
bersejarah tersebut tidak banyak
diketahui generasi sekarang,
mungkin juga para pejabat
dinegeri ini.
Bahkan dukungan ini telah dimulai
setahun sebelum Sukarno-Hatta
benar-benar memproklamirkan
kemerdekaan RI.
Sebab itu, sudah sepantasnya
rakyat Indonesia membantu rakyat
Palestina yang membutuhkan
dukungan moril demi
kemerdekaan dari belenggu Zionis
Israel. Kesamaan historis dengan
Indonesia menumbuhkan harapan
melalui Konferensi Internasional Al
Quds dan Palestina.
"Rakyat Indonesia menuntut
segera terwujudnya kemerdekaan
Palestina dari penjajahan Zionis
Israel," sebut Steering Committee
International Conference For the
Freedom of Al Quds and Palestine
(ICFQP) Aqsa Working Group
Indonesian
0 comments:
Post a Comment