Tuesday, 29 October 2013

Bupati Termuda di Indonesia, Alumni SMA 10 Padang




penerimaan rekor MURI



 Yopi Arianto Pimpin Indragiri Hulu, Riau
Gubernur Riau H M. Rusli Zainal SE MP kemarin (3/8/2010) melantik Yopi Arianto SE sebagai bupati Indragiri Hulu (Inhu) yang baru. Yang istimewa, saat dilantik, usia Yopi 30 tahun lebih tiga bulan. Itu sebabnya, Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) mencatat Yopi sebagai bupati termuda di Indonesia.
Wajah Yopi tampak tegang saat pelantikan dirinya sebagai bupati Inhu berlangsung. Tak ada senyum mengembang di bibirnya. Dia terlihat begitu konsentrasi mengikuti tahap demi tahap prosesi pelantikan oleh Gubernur Riau H M. Rusli Zainal SE MP di hadapan rapat paripurna DPRD Inhu.
Bisa dimaklumi bila sikap Yopi seperti itu. Sebab, itulah jabatan politik tertinggi yang pernah dia gapai pada usia "belia". Sebagai bupati, di pundaknya kini terpikul amanat rakyat yang mahaberat. Apalagi, dia belum mempunyai pengalaman di birokrasi. Karena itu, tak heran bila gubernur mewanti-wanti masyarakat Inhu untuk mendukung kepemimpinan Yopi bersama Wakil Bupati H Harman Harmaini SH MM.
Senyum Yopi baru mengembang begitu prosesi pelantikannya selesai. Dia tak habis-habisnya mengucapkan terima kasih kepada para pejabat dan tokoh masyarakat yang menyampaikan ucapan selamat kepadanya. Setelah pelantikan, dia menerima sertifikat Muri yang diserahkan J. Ngadri, perwakilan museum rekor yang digagas budayawan Jaya Suprana itu.
"Saya tidak pernah membayangkan akan dilantik menjadi bupati di tanah kelahiran saya seperti ini. Apa lagi di usia yang kata orang masih terbilang muda," ucap Yopi.
Yopi lahir di Rengat, Inhu, pada 10 April 1980. Dia dilantik menjadi bupati pada usia 30 tahun, tiga bulan, dan 23 hari. Sebelumnya, rekor Muri dipegang Sunarno, bupati Klaten, Jawa Tengah, yang dilantik pada usia 32 tahun 2 bulan pada 25 November 2005. Yopi-Harman memenangi pilkada Inhu pada 3 Juni lalu. Mereka diusung Partai Golkar. Naiknya Yopi menggantikan bupati lama Drs H Mujtahid Thalid. "Ini amanat yang harus kami emban dengan baik. Doakan kami mampu menjalankannya," tuturnya.
Yopi mengaku tidak mempunyai cita-cita menjadi bupati, apalagi berambisi untuk merebut kekuasaan tertinggi di kabupaten seluas 8.198 km persegi dengan penduduk 352.800 jiwa (berdasar Sensus Penduduk 2010) itu. Dia menjalani kehidupan ini apa adanya seperti air mengalir. "Saya hanya mengikuti perjalanan hidup seperti yang digariskan Yang Mahakuasa," kata bupati yang masih melajang itu.
Yopi menjalani pendidikan TK, SD, dan SMP di Kota Rengat. Setelah itu, dia melanjutkan sekolah di SMAN 10 Padang (dulu SMAN 10 Padang bernama SMA 11 pada saat itu). Sejak itu, dia sudah mulai berlatih mandiri, jauh dari orang tua. Dan, kemandirian itu makin terasah begitu dia memutuskan untuk merantau ke Jawa untuk melanjutkan kuliah. Dia melanjutkan studi di STIE YKPN Jogjakarta.
Saat kuliah itulah, dia terlibat dalam beberapa organisasi. Misalnya, menjadi ketua Ikatan Pelajar Riau Jogjakarta (1998/2001), Ikatan Pelajar Jogjakarta Komisariat Inhu (2001/2003), dan ketua Freedom Community Automotif Club Jogjakarta.
Setamat kuliah, Yopi pulang kampung. Dia langsung melibatkan diri dalam banyak aktivitas sosial-politik dan olahraga. Di antaranya, menjadi pengurus KONI Riau, wakil ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia), dan menjadi ketua DPD Partai Golkar Inhu (2010/2015). Di Golkar itulah, dia banyak mendapatkan suntikan wawasan politik yang kemudian mengantarkan dirinya menjadi anggota DPRD Inhu periode 2009/2014.

sumber : http://padang-today.com/?today=news&id=19275
Share:

Saturday, 12 October 2013

Kalahkan Korsel, Indonesia Lolos Putaran Final AFC U 20



Jakarta - Penampilan luar biasa ditunjukkan anak-anak Indonesia. Menghadapi tim kuat Korea Selatan, mereka berhasil menang 3-2 dan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 tahun 2014.

Bermain penuh kepercayaan diri sepanjang pertandingan, pasukan "Garuda Muda" membuat Korea harus bekerja keras di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (12/10/2013) malam. Dan pertandingan seru ini selesai dengan Indonesia keluar sebagai pemenang.

Evan Dimas menjadi bintang kemenangan tuan rumah berkat hat-trick gol yang disarangkannya di gawang lawan. Ia membuka skor di menit 30, sebelum disamakan Korea lewat tendangan penalti. Sang kapten kembali membongkar jala tim lawan lima menit setelah turun minum, dan melakukannya sekali lagi di menit 86. Korea memperkecil kedudukan di menit 88, melalui sundulan Shu Meonghwon.

Ini menjadi sukses besar kedua tim asuhan pelatih Indra Sjafri setelah tiga pekan lalu menjuarai Piala AFF U-19. Di kualifikasi Grup G ini Indonesia pun finis sebagai pemuncak klasemen dan otomatis lolos ke putaran final Piala Asia U-19 tahun depan di Myanmar.

Ini menjadi kali ke-16 Indonesia akan tampil di turnamen U-19 tersebut, dari 38 edisi. Namun, kali terakhir pasukan "Merah Putih" mengikutinya sudah cukup lama, yaitu di tahun 2004.

Pertandingan sempat dihentikan selama hampir setengah jam di menit-menit terakhir babak pertama. Guyuran hujan deras dan buruknya lapangan di GBK membuat wasit harus menyetop laga karena terlalu banyak genangan di atas lapangan
sumber : detiksport
Share:

Tuesday, 1 October 2013

Hacker Indonesia Tertawakan Peretas Bangladesh




Merdeka.com - Dari serangan-serangan yang ditujukan ke situs-situs Indonesia, justru membuat banyak peretas tanah air yang menertawakan aksi dari hacker Bangladesh karena website yang diretas bukanlah situs penting.

Dari banyaknya situs Indonesia yang berhasil dirontokkan hacker dari kelompok hacker Bangladesh, Bangladesh Grey Hat Hacker (BDGHH), ternyata hanyalah situs-situs yang tidak terlalu tenar dan memiliki reputasi tinggi.

Bahkan tidak sedikit di antaranya hanya lah sebuah blog yang mengubah nama domainnya dengan .com atau sejenisnya. Bahkan aksi peretasan oleh hacker-hacker Bangladesh tersebut tidak lantas membuat situs yang bersangkutan tumbang dan tidak dapat dioperasikan karena ulah mereka hanyalah melakukan deface atau mengganti tampilan halaman saja.

Tentu saja aksi dari hacker-hacker di BDHGG ini mendapatkan banyak cemoohan dari hacker-hacker Indonesia. Mulai dari perkataan, "Hanya anak kecil yang berulah" sampai dengan "Alahh.. situs abal-abal aja yang dihack, gak seru" bermunculan di mana-mana yang beberapa di antaranya juga dituliskan di sebuah forum terbesar di Indonesia.

Apabila memang benar situs yang rontok hanyalah website 'kelas 2,' kenapa BDGHH harus bangga setelah berhasil memasang logo komunitas mereka di situs-situs Indonesia?
Share:

Komentar Terbaru

Powered by Blogger.