Penantian Setelah 20 Tahun
Padang, Padek—No time for losers, Cause we are the champions. Demikian penggalan lirik lagu Queen,We are The Champions. Lagu tersebut membahana di Stadion H Agus Salim Padang mengiringi sorak-sorai dan tepuk tangan penonton, menyambut kemenangan Semen Padang FC atas Persiraja Banda Aceh 3-1, Minggu sore (24/6), begitu wasit Suprapto meniup peluit panjang.
Perayaan kampiun Semen Padang memang sudah dilakukan sebelum pertandingan. Dipimpin Komisaris Utama PT Kabau Sirah Semen Padang, Toto Sudibyo, skuad SP pun bertukar baju, memakai baju juara berwarna putih yang telah dipersiapkan. Lalu, mereka mengelilingi lapangan dan mengucapkan terima kasih kepada para penonton yang selalu memberi dukungan di setiap pertandingan.
Nil Maizar, yang kini menangani Timnas Indonesia dan sempat membesut Hengki Ardiles dkk dalam setengah kompetisi IPL 2011/2012, turut bersuka cita. Dia pun berkeliling stadion dengan seluruh skuad Semen Padang FC.
Ya, kemenangan tersebut memastikan Kabau Sirah menjadi kampiun di Indonesia Premier League (IPL) 2011/2012. Meski menyisakan satu pertandingan lagi, poin yang dikumpulkan tim yang didanai pabrik semen tertua di Indonesia itu, tidak akan terkejar oleh para pesaingnya. Dari 21 kali penampilan, SP mengumpulkan 43 poin, hasil 12 kemenangan, tujuh seri dan dua kali kalah.
Perolehan poin tersebut berselisih 10 angka dari Persema Malang, yang dalam klasemen sementara berada pada peringkat kedua dan baru memainkan 19 pertandingan, dengan hasil 10 kali menang, tiga kali seri dan enam kali kalah.
Ini gelar pertama SP di kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia, setelah 20 tahun tanpa gelar juara. Terakhir tahun 1992, tim kebanggaan urang awak tersebut meraih gelar juara Piala Liga seusai membekap Arema Malang dengan skor 1-0, lewat gol Delvi Adri yang kini menjadi asiten pelatih SP FC.
Bagi karteker pelatih SP FC, Suhatman Imam, gelar juara ini sangat spesial. Sebab, 20 tahun lalu, di tangannya juga SP meraih gelar juara. “Tapi di atas semua itu, ini adalah hasil perjuangan bersama, pemain, manajemen, suporter, dan rekan-rekan dari media. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca menahan haru.
Kejar Double Winner
Kendati demikian, Suhatman masih belum mau berpuas diri. Menurut dia, manajemen tim SP FC membebankan target lain untuk anak asuhnya, yakni mengejar gelar juara untuk Piala Indonesia. “Kami bersyukur, tapi pemain harus berjuang lagi di Piala Indonesia. Kami ingin Semen Padang bisa double winner,” tuturnya.
Namun, perjuangan Semen Padang tak akan mudah. Mereka harus bisa membalikkan keadaan setelah dalam semifinal pertama saat dijamu Persebaya Surabaya, kalah dengan skor 0-2. Karena itu, Suhatman meyakinkan bahwa dalam laga kandang Rabu (27/6) nanti, timnya harus bisa menang besar. “Masih ada kemungkinan di pertandingan kedua. Anak-anak harus berjuang ekstra keras untuk bisa mencapai target,” tegasnya.
Dia optmistis karena saat ini semangat timnya sedang tinggi. Bahkan, manajemen Semen Padang telah menyiapkan penghargaan tersendiri bagi pemain seandainya sukses mengawinkan gelar IPL dan Piala Indonesia.
”Dalam tiga tahun terakhir, kami benar-benar mencari kualitas pemain yang baik. Tidak banyak melakukan bongkar pasang pemain. Lihat saja, dalam starting line-up kami musim ini, hanya ada dua pemain baru. Selebihnya pemain lama,” terang Manajer Semen Padang FC, Asdian.
Selain itu, sambung Asdian, kunci juara Semen Padang FC juga ada pada kondisi financial tim yang baik. Tidak ada pemain yang terlambat gajian. Sehingga, motivasi tim meraih hasil terbaik dan juara selalu terjaga. “Ditambah lagi dukungan moril berbagai pihak adalah kunci Semen Padang menjadi yang terbaik tahun ini,” ucapnya.
Sementara itu, CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto yang dihubungi terpisah menyebutkan, awarding atau penyerahan pesta juara baru akan dilakukan pada laga terakhir Semen Padang. Mereka akan dijamu Persija Pada 30 Juni nanti. Dengan gelar ini, Semen Padang diganjar Rp 2,5 miliar. Jika tidak ada perubahan, runner-up mendapat Rp 1 miliar, juara ketiga Rp 750 juta dan keempat Rp 500 juta
Ke Asia
Kemenangan atas Persiraja, tidak sekadar memastikan Semen Padang FC meraih gelar juara. Kompetisi di tingkat Asia pun sudah menanti Elie Aiboy dkk. Hanya saja, dengan kondisi sepakbola nasional yang masih karut-marut, Kabau Sirah belum jelas akan main pada kompetisi yang mana; apakah Piala Champions Asia atau Piala AFC.
”Kami masih menunggu kepastian dari LPIS dan PSSI. Yang pasti, konsentrasi kami belum ke arah sana. Masih ada semifinal Piala Indonesia, Rabu (27/6) malam besok. Saat ini kami fokus ke sana, karena itu juga pertandingan penting,” kata Asdian.
Terhadap persiapan kompetisi musim depan, Asdian menyatakan, akan ada penambahan amunisi yang berkualitas terhadap tim ini. “Kami berharap setidaknya 60 persen dari skuad yang ada sekarang bisa dipertahankan. Tapi itu tergantung hasil evaluasi dari tim pelatih dan manajemen tim nanti,” sambungnya.
Terkait bonus yang akan diterima para pemain, Asdian memastikan setiap pemain akan menerimanya. Tapi, berapa besaran bonus yang akan diberikan, dia tak mau mengungkapkannya. ”Soal bonus, pastinya kali ini luar biasa,” sebutnya.
Kemenangan penentu SP ke tangga juara itu diawali gol Ferdinand Sinaga membobol jala Zulbahra pada menit 22. Tak mau ketinggalan dengan tandemnya itu, Edward Wilson Junior pun menyumbangkan gol menit 24 lewat eksekusi adu penalti.
Tertinggal dua gol, pelatih Persiraja Banda Aceh Herry Kiswanto mengubah strategi permainan timnya untuk lebih menyerang. 13 menit setelah gol Edward tersebut, dia menarik keluar pemain tengah Abdul Musawir dan menggantikannya dengan striker Mukhlis. Sayang, perubahan strategi itu belum mampu mengubah keadaan.
Di babak kedua, pelatih Suhatman Imam mulai melakukan penyegaran terhadap tim asuhannya. Di menit 67, dia menarik Elie Aiboy dan menggantikannya dengan Mustofa Aji. M Rizal dimasukkan menit ke 75 menggantikan Hyun Koo yang cedera, dan Joshua Pahabol masuk menggantikan Ferdinand Sinaga menit 79.
Pergantian juga dilakukan Herry Kiswanto. Dia memasukkan pemain belakan Irwanto menit 69 untuk menggantikan striker Imral Usman. Selang sembilan menit, dia memasukkan pemain tengah M Nasir menggantikan Syakir yang juga pemain tengah.
Dari pergantian pemain tersebut, Semen Padang FC lebih dahulu mendapatkan hasil positif. Lagi-lagi Edward menjadi aktor gol ketiga SP. Sundulannya menit 83 menyambut umpan lambung Esteban Viscara tak mampu dibendung Zulbahra. Namun demikian, satu menit jelang pertandingan berakhir, Persiraja mendapatkan gol hiburan. Gol tercipta lewat tendangan keras Erik Saputra dari luar kotak penalti Semen Padang FC. (*)