Thursday, 28 June 2012

GTA San Andreas PC Only 1 MB

Buat Temen Yang Uwda request GTA , Sekarang saya bagikan GTA San Andreas 
  
GTA SA nya di compressed jadi 1.05 mb doang....
tapi membutuhkan waktu lama untuk mengekstraknya 
dan harus punya RAM tinggi.
100 % working

size:
GTA SA (64 KB) + KGB Archiver (1 MB) = 1.05 MB..!!!

cara : install program KGB, truz open file GTA
 SA yang tadi (64kb)lalu decompressed filenya.

Link Download:


Click Here 


Mirror


sumber : disini
Share:

Tuesday, 26 June 2012

Semen Padang Juara Indonesian Primier League


Penantian Setelah 20 Tahun

Padang, PadekNo time for losers, Cause we are the champions. De­mikian penggalan lirik lagu Queen,We are The Champions. Lagu tersebut mem­bahana di Sta­dion H Agus Sa­­lim Padang mengi­ri­­ngi so­rak-sorai dan te­puk tangan pe­­non­ton, menyambut keme­na­ngan Semen Padang FC atas Per­sira­ja Banda Aceh 3-1, Ming­­gu sore (24/6), begitu wa­sit Su­prapto meniup peluit panjang.

Perayaan kam­piun Semen Pa­­d­ang me­mang sudah di­la­­ku­kan sebelum per­­­tandingan. Di­pim­pin Ko­misaris Utama PT Ka­bau Sirah Semen Pa­dang, Toto Su­dibyo, skuad SP pun ber­tukar baju, memakai ba­ju juara ber­war­na putih yang te­lah diper­siap­­kan. Lalu, me­reka me­nge­li­lingi lapangan dan me­ngu­cap­kan te­rima kasih ke­pada para pe­nonton yang se­lalu memberi du­kungan di setiap per­tan­dingan.

Nil Maizar, yang kini mena­ngani Timnas Indonesia dan sempat membesut Hengki Ar­diles dkk dalam setengah kom­petisi IPL 2011/2012, turut ber­suka cita. Dia pun berkeliling sta­dion dengan seluruh skuad Semen Padang FC.

Ya, kemenangan tersebut me­­mas­tikan Kabau Sirah  men­jadi kampiun di Indonesia Premier League (IPL) 2011/2012. Mes­ki menyisakan satu pertan­di­ngan lagi, poin yang dikum­pulkan tim yang didanai pabrik se­men tertua di Indo­nesia itu, ti­dak akan terkejar oleh para pe­­saing­nya. Dari 21 kali penam­pilan, SP me­ngumpulkan 43 poin, hasil 12 keme­nangan, tujuh seri dan dua kali kalah.

Perolehan poin tersebut ber­selisih 10 angka dari Persema M­a­lang, yang dalam klasemen se­mentara berada pada pering­kat kedua dan baru memainkan 19 pertandingan, dengan hasil 10 kali menang, tiga kali seri dan enam kali kalah.

Ini gelar pertama SP di kom­pe­tisi tertinggi sepakbola In­do­ne­sia, setelah 20 tahun tanpa ge­lar juara. Terakhir tahun 1992, tim kebanggaan urang awak tersebut meraih gelar juara Piala Liga seusai membekap Arema Malang dengan skor 1-0, lewat gol Delvi Adri yang kini menjadi asiten pelatih SP FC.

Bagi karteker pelatih SP FC, Su­­hatman Imam, gelar juara ini s­a­­ngat spesial. Sebab, 20 tahun lalu, di tangannya juga SP me­raih gelar juara. “Tapi di atas se­mua itu, ini adalah hasil per­jua­ngan bersama, pemain, ma­najemen, suporter, dan re­kan-re­kan dari media. Untuk itu, saya ucap­kan terima kasih,” ujarnya de­n­gan mata berkaca-kaca me­na­han haru.

Kejar Double Winner

Kendati demikian, Suhat­man masih belum mau berpuas diri. Menurut dia, manajemen tim SP FC membebankan target lain untuk anak asuhnya, yakni mengejar gelar juara untuk Piala Indonesia. “Kami bersyukur, tapi pemain harus berjuang lagi di Piala Indonesia. Kami ingin Semen Padang bisa double winner,” tuturnya.

Namun, perjuangan Semen Pa­dang tak akan mudah. Mereka ha­rus bisa membalikkan keada­an setelah dalam semifinal perta­ma saat dijamu Persebaya Sura­baya, kalah dengan skor 0-2. Ka­rena itu, Suhatman meya­kin­kan bahwa dalam laga kan­dang Rabu (27/6) nanti, timnya harus bisa menang besar. “Masih ada ke­mungkinan di pertandingan ke­dua. Anak-anak harus ber­juang ekstra keras untuk bisa mencapai target,” tegasnya.

Dia optmistis karena saat ini se­mangat timnya sedang tinggi. Bah­kan, manajemen Semen Pa­dang telah menyiapkan peng­har­g­aan tersendiri bagi pemain se­andainya sukses menga­win­kan gelar IPL dan Piala Indonesia.

”Dalam tiga tahun terakhir, kami benar-benar mencari kua­litas pemain yang baik. Tidak banyak melakukan bongkar pa­sang pemain. Lihat saja, da­lam starting line-up kami musim ini, ha­nya ada dua pemain baru. Se­lebihnya pemain lama,” te­rang Manajer Semen Padang FC, Asdian.

Selain itu, sambung Asdian, kun­ci juara Semen Padang FC juga ada pada kondisi financial tim yang baik. Tidak ada pemain yang terlambat gajian. Sehingga, mo­tivasi tim meraih hasil terbaik dan juara selalu terjaga. “Ditam­bah lagi dukungan moril ber­bagai pihak adalah kunci Semen Pa­dang menjadi yang ter­baik tahun ini,” ucapnya.

Sementara itu, CEO PT Liga Pri­ma Indonesia Sportindo (LPIS) Widjajanto yang dihu­bu­ngi terpisah menyebutkan, awar­­ding atau penyerahan pes­ta juara baru akan dilakukan pa­da laga terakhir Semen Pa­dang. Me­reka akan dijamu Per­sija Pa­da 30 Juni nanti. Dengan gelar ini, Semen Padang diganjar Rp 2,5 miliar. Jika tidak ada pe­ru­bahan, runner-up men­dapat Rp 1 miliar, juara ketiga Rp 750 juta dan keempat Rp 500 juta

Ke Asia

Kemenangan atas Persiraja, ti­dak sekadar memastikan Semen Padang FC meraih gelar juara. Kompetisi di tingkat Asia pun sudah menanti Elie Aiboy dkk. Hanya saja, dengan kondisi sepakbola nasional yang masih karut-marut, Kabau Sirah be­lum jelas akan main pada kom­petisi yang mana; apakah Piala Champions Asia atau Piala AFC.

”Kami masih menunggu ke­pastian dari LPIS dan PSSI. Yang pasti, konsentrasi kami be­lum ke arah sana. Masih ada se­mifinal Piala Indonesia, Rabu (27/6) ma­lam besok. Saat ini kami fo­kus ke sana, karena itu juga per­tandingan penting,” kata As­dian.

Terhadap persiapan kompe­tisi musim depan, Asdian me­nyatakan, akan ada penam­ba­han amunisi yang berkualitas ter­­hadap tim ini. “Kami ber­ha­rap setidaknya 60 persen dari skuad yang ada sekarang bisa di­p­ertahankan. Tapi itu tergan­tung hasil evaluasi dari tim pelatih dan manajemen tim nanti,” sambungnya.

Terkait bonus yang akan di­terima para pemain, Asdian me­mastikan setiap pemain akan me­nerimanya. Tapi, berapa be­saran bonus yang akan dibe­rikan, dia tak mau meng­ungkap­kan­nya. ”Soal bonus, pastinya kali ini luar biasa,” sebutnya.

Kemenangan penentu SP ke tang­ga juara itu diawali gol Fer­di­nand Sinaga membobol jala Zul­bahra pada menit 22. Tak mau ketinggalan dengan tan­dem­­nya itu, Edward Wilson Ju­nior pun menyumbangkan gol me­nit 24 lewat eksekusi adu penalti.

Tertinggal dua gol, pelatih Persiraja Banda Aceh Herry Kiswanto mengubah strategi permainan timnya untuk lebih menyerang. 13 menit setelah gol Edward tersebut, dia menarik keluar pemain tengah Abdul Musawir dan menggantikannya dengan striker Mukhlis. Sayang, perubahan strategi itu belum mampu mengubah keadaan.

 Di babak kedua, pelatih Su­hat­man Imam mulai mela­ku­k­an penyegaran terhadap tim asu­han­nya. Di menit 67, dia me­na­rik Elie Aiboy dan meng­ganti­kan­nya dengan Mustofa Aji. M Ri­zal dimasukkan menit ke 75 meng­gantikan Hyun Koo yang ce­dera, dan Joshua Pahabol ma­suk menggantikan Ferdinand Sinaga menit 79.

Pergantian juga dilakukan Herry Kiswanto. Dia mema­suk­kan pemain belakan Irwanto me­nit 69 untuk menggantikan stri­ker Imral Usman. Selang sem­­bilan menit, dia me­masuk­kan pemain tengah M Nasir meng­g­antikan Syakir yang juga pe­main tengah.

Dari pergantian pemain ter­sebut, Semen Padang FC lebih da­hulu mendapatkan hasil posi­tif. Lagi-lagi Edward men­jadi aktor gol ketiga SP. Sundulannya menit 83 menyambut umpan lambung Esteban Viscara tak mampu dibendung Zulbahra. Na­mun demikian, satu menit je­lang pertandingan berakhir, Per­siraja mendapatkan gol hibu­ran. Gol tercipta lewat tendangan ke­ras Erik Saputra dari luar ko­tak penalti Semen Padang FC. (*)
Share:

Komentar Terbaru

Powered by Blogger.